Assalamu’alaikum
Sekarang saya aakan memberi
sediki pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi, langsung aja kita simak
sama-sama.
Prinsip Akuntansi yaitu sebuah
konsep dasar yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
akuntansi. Di adakannya prinsip ini agar kegiatan akuntansi tidak di salah
gunakan, apalagi dalam laporan keuangan yang harus bisa dibaca leh semua pihak
bukan hanya orang-orang yang paham dengan akuntansi. Prinsip akuntansi yang
berlaku umum sering disebut juga PABU.
Prinsip akuntansi di Indonesia
ada yang mengatur yaitu IAI. IAI adalah badan yang mengatur peraturan akuntansi
yang termasuk juga prinsip-prinsip akuntansi.
Prinsi-prinsip akuntansi yang
berlaku umum sebagai berikut :
1. Prinsip
Entitas Ekonomi
Sering disebut juga
dengan Prinsip Kesatuan Entitas, konsep dari prinsip ini menganggap bahwa badan
atau perusahaan adalah organisasi yang terpisah dari pendiri/pemilik perusahaan
tersebut. Apapun yang terjadi dalam bdan atau perusahaan jangan di satu padukan
dengan pribadi, asset perusahaan jangan menjadi aset pribadi, serta kewajiban
pribadi jangan menjadi kewajiban perushaan. Maka dari itu ada pembukuan atas
segala terjadinya kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan, karena kegiatan
akuntansi pembukuan itu sangat penting untuk memisahkan segala sesuatunya dari
perusahaan dengan sang pemilik agar tidak ada kekeliruan.
2. Prinsip
Periode Akuntansi
Sering disebut
juga dengan prinsip kurun watu yang dibatasi dengan periode waktu tertentu yang
meliputi pelaporan atau penilaian keuangan serta kegiatan akuntansi yang
lainnya dalam sebuah perusahaan. Biasanya perusahaan menjalankan usahanya dalam
periode misalnya 1 Januari hingga 31 Desember. Maka dari itu di adakannya
prinsip ini agar perusahaan dapat mengetahui informasi atas laporan keuangan
perusahaan, yang apabila rugi tidak harus menunggu perusahaan itu tutup atau
bangkrut.
3. Prinsip
Biaya Historis
Mengharuska
setiap barang yang di perlukan perusahaan, saat pembelian atau penjualan harus
di catat agar terlihat laba dan rugi perusahaan. Apabila terjadi tawar menawar
dalam melakukan transaksi pencatatannya harus sesuai dengan harga jadi sesuai
dengan kesepakatan kedua pihak.
4. Prinsip
Satuan Moneter
Pencatatan
transaksi hanya yang dinyatakan dengan mata uang tanpa melibatkan hal-hal non-
kualitatif. Non-kulitatif itu seperti mutu, prestasi, kestrategisan usaha dan
lain-lainnya yang tidak bisa dilaporkan atau tidak bisa dinilai dengan bentuk
uang. Meskipun terlihat mudah untuk dilaporkan dalam laporan keuangan tetap
saja kegiatan ini bisa saja berpengaruh pada pengambilan keputusan
perusahaan. Jadi prinsip ini hanya
dibatasi dengan penilaian dalam bentuk uang.
5. Prinsip
Kesinambungan Usaha
Menganggap
sebuah entitas bisnis berjalan secara terus menerus berkesinambungan atau
berhubungan tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat peristiwa
tertentu yang bisa menyanggahnya sebagai alasan.
6. Prinsip
Pengungkapan Penuh
Mengaharuskan
kegiatan akuntansi dalam menyajikan laporan haruslah lengakap, juga
informasi-informasi yang disajikan informatif.
7. Prinsip
Pengakuan Pendapat
Pengakuan
pendapatan akan terjadi saat adanya transaksi barang atau jasa da nada
kepastian jumlah yang akan dibayar saat itu pendapatan diakui. Tidak hanya itu
yang dapat dikatakan pengakuan pendapatan, ada juga ketentuan lain yang bisa
dikatakan pengakuan pendapatan yaitu ketika produksi selesai, selama barang
diproduksi, serta ketika kas atau yang setara dengan kas diterima itu termasuk
pengakuan pendapatan.
8. Prinsip
Menemukan
Biaya yang
dipertemukan/disamakan dengan pendapatan yang diterima, hal ini dilakukan untuk
menentukan besar kecilnya penghasilan bersih ditiap periode. Prinsip ini
bergantung pada penentuan pendapatan, contohnya jika pengakuan pendapat di
tunda maka pembebanan biaya tidak bisa dilakukan.
9. Prinsip
Konsistensi
Metode yang
digunakan dalam pelaporan keuangan tetap digunakan secra konsisten, tidak ada
yang berubah metode dan prosedurnya. Prinsip ini melakuka itu agar nantinya
bisa membandingkan laporan keuangan periode sekarang dengan periode sebelumnya.
Tapi tidak selamanya harus sams metodenya, apabila perusahaan ingin mengubah
metodenya bisa asalkan dalam pelaporannya ada pemberitahuan atau penjelasan
kenapa ada yang berubah. Dijelaskan agar tidak kesalah pahaman dan bisa
dimengerti oleh semua pihak.
10. Prinsip
Materialitas
Menyeragamakan
seluruh aturan akuntansi yang ada pada teori-teori, tidak menjadikan semuanya
menaati teori ada juga yang menyimpang. Maka dari itu ada saja pengungkapan
informasi yang material atau immaterial.
Prinsip-prinsip ini digunakan
dalam kegiatan akuntansi agar tidak ada kesalahan dalam kegiatan dan bisa
menentukan kebijakan yang akan diambil. Dan juga bisa melihat pengungkapan
informasi tentang pendapatan yang di dapat juga tentang yang lain terjadi dalam
proses akuntansi ini.
Mungkin cukup sekian dari saya
memberi sedikit pengetahuan tentang prinsip akuntansi, jangan sampai prinsip
ini dilupakan dalam melakukan proses akuntansi. Mohon maaf bila ada kesalahan
bahasa dan penulisan.
Terimakasih
Wassalamu’alaikum
Nuh Muhammad, SE, dkk. 2011. Accounting Principles
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/06/Prinsip-Prinsip-Akuntansi.html
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/5-prinsip-akuntansi-yang-berlaku-umum-lengkap.html
Nuh Muhammad, SE, dkk. 2011. Accounting Principles
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/06/Prinsip-Prinsip-Akuntansi.html
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/5-prinsip-akuntansi-yang-berlaku-umum-lengkap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar