Kamis, 29 September 2016

PRINSIP AKUNTANSI

Assalamu’alaikum

Sekarang saya aakan memberi sediki pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi, langsung aja kita simak sama-sama.

Prinsip Akuntansi yaitu sebuah konsep dasar yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan akuntansi. Di adakannya prinsip ini agar kegiatan akuntansi tidak di salah gunakan, apalagi dalam laporan keuangan yang harus bisa dibaca leh semua pihak bukan hanya orang-orang yang paham dengan akuntansi. Prinsip akuntansi yang berlaku umum sering disebut juga PABU.
Prinsip akuntansi di Indonesia ada yang mengatur yaitu IAI. IAI adalah badan yang mengatur peraturan akuntansi yang termasuk juga prinsip-prinsip akuntansi.

Prinsi-prinsip akuntansi yang berlaku umum sebagai berikut : 

1. Prinsip Entitas Ekonomi
Sering disebut juga dengan Prinsip Kesatuan Entitas, konsep dari prinsip ini menganggap bahwa badan atau perusahaan adalah organisasi yang terpisah dari pendiri/pemilik perusahaan tersebut. Apapun yang terjadi dalam bdan atau perusahaan jangan di satu padukan dengan pribadi, asset perusahaan jangan menjadi aset pribadi, serta kewajiban pribadi jangan menjadi kewajiban perushaan. Maka dari itu ada pembukuan atas segala terjadinya kegiatan akuntansi dalam sebuah perusahaan, karena kegiatan akuntansi pembukuan itu sangat penting untuk memisahkan segala sesuatunya dari perusahaan dengan sang pemilik agar tidak ada kekeliruan.

2.  Prinsip Periode Akuntansi
Sering disebut juga dengan prinsip kurun watu yang dibatasi dengan periode waktu tertentu yang meliputi pelaporan atau penilaian keuangan serta kegiatan akuntansi yang lainnya dalam sebuah perusahaan. Biasanya perusahaan menjalankan usahanya dalam periode misalnya 1 Januari hingga 31 Desember. Maka dari itu di adakannya prinsip ini agar perusahaan dapat mengetahui informasi atas laporan keuangan perusahaan, yang apabila rugi tidak harus menunggu perusahaan itu tutup atau bangkrut.

3. Prinsip Biaya Historis
Mengharuska setiap barang yang di perlukan perusahaan, saat pembelian atau penjualan harus di catat agar terlihat laba dan rugi perusahaan. Apabila terjadi tawar menawar dalam melakukan transaksi pencatatannya harus sesuai dengan harga jadi sesuai dengan kesepakatan kedua pihak.

4. Prinsip Satuan Moneter
Pencatatan transaksi hanya yang dinyatakan dengan mata uang tanpa melibatkan hal-hal non- kualitatif. Non-kulitatif itu seperti mutu, prestasi, kestrategisan usaha dan lain-lainnya yang tidak bisa dilaporkan atau tidak bisa dinilai dengan bentuk uang. Meskipun terlihat mudah untuk dilaporkan dalam laporan keuangan tetap saja kegiatan ini bisa saja berpengaruh pada pengambilan keputusan perusahaan.  Jadi prinsip ini hanya dibatasi dengan penilaian dalam bentuk uang.

5. Prinsip Kesinambungan Usaha
Menganggap sebuah entitas bisnis berjalan secara terus menerus berkesinambungan atau berhubungan tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat peristiwa tertentu yang bisa menyanggahnya sebagai alasan.

      6.  Prinsip Pengungkapan Penuh
Mengaharuskan kegiatan akuntansi dalam menyajikan laporan haruslah lengakap, juga informasi-informasi yang disajikan informatif.

      7.  Prinsip Pengakuan Pendapat
Pengakuan pendapatan akan terjadi saat adanya transaksi barang atau jasa da nada kepastian jumlah yang akan dibayar saat itu pendapatan diakui. Tidak hanya itu yang dapat dikatakan pengakuan pendapatan, ada juga ketentuan lain yang bisa dikatakan pengakuan pendapatan yaitu ketika produksi selesai, selama barang diproduksi, serta ketika kas atau yang setara dengan kas diterima itu termasuk pengakuan pendapatan.

      8.  Prinsip Menemukan
Biaya yang dipertemukan/disamakan dengan pendapatan yang diterima, hal ini dilakukan untuk menentukan besar kecilnya penghasilan bersih ditiap periode. Prinsip ini bergantung pada penentuan pendapatan, contohnya jika pengakuan pendapat di tunda maka pembebanan biaya tidak bisa dilakukan.

9. Prinsip Konsistensi
Metode yang digunakan dalam pelaporan keuangan tetap digunakan secra konsisten, tidak ada yang berubah metode dan prosedurnya. Prinsip ini melakuka itu agar nantinya bisa membandingkan laporan keuangan periode sekarang dengan periode sebelumnya. Tapi tidak selamanya harus sams metodenya, apabila perusahaan ingin mengubah metodenya bisa asalkan dalam pelaporannya ada pemberitahuan atau penjelasan kenapa ada yang berubah. Dijelaskan agar tidak kesalah pahaman dan bisa dimengerti oleh semua pihak.

10.  Prinsip Materialitas
Menyeragamakan seluruh aturan akuntansi yang ada pada teori-teori, tidak menjadikan semuanya menaati teori ada juga yang menyimpang. Maka dari itu ada saja pengungkapan informasi yang material atau immaterial.

Prinsip-prinsip ini digunakan dalam kegiatan akuntansi agar tidak ada kesalahan dalam kegiatan dan bisa menentukan kebijakan yang akan diambil. Dan juga bisa melihat pengungkapan informasi tentang pendapatan yang di dapat juga tentang yang lain terjadi dalam proses akuntansi ini.

Mungkin cukup sekian dari saya memberi sedikit pengetahuan tentang prinsip akuntansi, jangan sampai prinsip ini dilupakan dalam melakukan proses akuntansi. Mohon maaf bila ada kesalahan bahasa dan penulisan.


Terimakasih
Wassalamu’alaikum




Nuh Muhammad, SE, dkk. 2011. Accounting Principles
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/06/Prinsip-Prinsip-Akuntansi.html
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/5-prinsip-akuntansi-yang-berlaku-umum-lengkap.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar